Unknown


“Hello !! perkenalkan nama saya Jean Geisena Languyu kalian bisa panggil saya Jean. Saya mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia jurusan Hubungan Internasional tahun 2013. Alasan saya ingin mengikuti MRCA adalah ingin belajar lagi untuk mengembangkan potensi saya semaksimal mungkin supaya berguna bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi orang tua dan masyarakat luas.. keinginan saya adalah menjadi berkat bagi banyak orang..”
Kira-kira itulah perkenalan diri saya yang saya ucapkan dihadapan teman-teman dalam seleksi tahap akhir MRCA Batch 2. Dari 3000 aplikan yang mendaftar terjaring 200 peserta yang telah melalui berbagai seleksi. Seleksi pertama adalah mengirim CV, seleksi kedua adalah mengisi kuesioner, dan seleksi yang ketiga adalah membuat video testimoni tentang Merry Riana. Saya akan menceritakan bagaimana saya bisa tahu tentang MRCA J
Pertama kali saya tahu tentang MRCA adalah dari kakak alumni UKI saya yaitu kak Selvia Chang (@cici_chang) dia mention saya tentang adanya MRCA ini ! saya sudah lama mengenal Merry Riana tapi sejak kapan dia membuka campuss ambassador ?? tapi kalau dipikir-pikir tidak ada salahnya mencoba. Toh hanya mengirimkan CV. Saya mengajak teman saya Melly Sabina Ester untuk ikut mendaftar. Kebetulan sekali saya sudah pernah membuat CV kreatif sebelumnya.. Jadi kesempatan ini patut sekali dicoba J
Setelah mengirim CV melalui email saya menunggu beberapa minggu balasan email dari Merry Riana. Rasanya waktu itu cuma ada rasa optimis tapi tetap ada rasa ragu juga sih.. Bayangkan satu Indonesia ikut mendaftar.. Dan tanpa disangka.. ada balasan email dari Merry Riana Campuss Ambassador !
“Hello Jean! Kami ingin menyampaikan kabar baik bahwa  Jean terpilih masuk kedalam 400 orang yang akan masuk pada seleksi kedua...”
Wooow ! surprise banget ! ini beneran ? hahaha. Saking senangnya saya sampai tidak melihat ada batas waktu yang ditentukan untuk membalas email itu beserta kuesioner yang harus diisi. Tanpa berdosanya tidur dengan hati yang riang.. Keesokkan harinya adalah hari minggu. Waktunya pelayanan ! dengan riangnya aku mengabarkan hal ini kepada salah satu kakak layan sekolah minggu di gereja. Dia sangat antusias ! aku pun juga begitu ! tak sabar aku pulang dan membalas email dari MRCA.
Saat membaca lagi emailnya dengan lebih teliti.. aku melengos.. batas waktunya harusnya hari sabtu ! yaitu semalam !! aku sudah berkecil hati.. menangis malah.. menangisi kebodohanku.. aku bilang pada kakak layanku tentang hal itu. Tetapi dia menyemangatiku untuk tetap mencobanya. Lalu aku mulai sadar.. Iya ya. Kamu hanya belum mencobanya. Kamu harus mencobanya. Setidaknya jika kamu gagal kamu bukan gagal karena tidak pernah mencoba. Itulah tekad yang aku pegang. Akhirnya aku beranikan diri untuk mengirim kembali kuesioner tersebut dengan pesan memohon maaf atas keterlambatan email tersebut. Kuesioner itu aku isi dengan sejujur-jujurnya. Lalu berdoa dan berharap yang terbaik. J
Seminggu kemudian, aku kembali menerima balasan dari team Merry Riana Campuss Ambassador ! tepat sekali hari itu adalah sabtu malam aku iseng menceknya melalui blackberry papa. Puji Tuhan!!  Lalu dengan hati-hati dan teliti aku membaca isi email tersebut..
“Hello Jean. Terima kasih atas balasan emailnya. Kami ingin mengabarkan kabar baik bahwa Jean lolos seleksi tahap kedua dan terpilih masuk 200 besar. Pada seleksi tahap ketiga ini akan disaring kembali dari 200 menjadi 180. Kamu harus membuat video tentang Merry Riana yang berisi...”
Itulah kira-kira isi email ketiga yang aku dapatkan dari team MRCA.. syaratnya adalah membuat video ! video itu harus berisi tentang bagaimana saya tahu mengenai tentang Merry Riana, apa yang membuat saya menyukai Merry Riana, dan bagaimana itu dapat menimbulkan dampak positif bagi kehidupan saya. Yang akan dinilai dari video tersebut adalah Konteks Isi, Semangat, dan Kreativitas. Batas waktunya adalah hari sabtu itu juga. Berarti malam itu juga.
Wow ! harus membuat video dalam waktu kurang dari 3 jam ? menurut anda apakah saya akan menyerah ? hehe tidak. Apalagi saya habis jatuh dari becak yang menyebabkan kening saya benjol dan merah. Rasanya tidak mungkin membuat video yang menampilkan wajah saya. Apalagi baru saja  pulang dengan wajah lesu dan lunglai. Tak ada cara lain saya harus mencari cara. Lalu muncullah ide untuk membuat video dengan karikatur yang saya buat sendiri! Saya menggambarnya dan mendesainnya secara sederhana. Walaupun sederhana, saya mau melakukan hal terbaik yang bisa saya lakukan. Ga tau dapat semangat dari mana.. tapi malam itu saya bertekad saya ga mau menyerah. Tidak mau berhenti sebelum selesai. Merekamnya juga dengan kamera bb papa dan saya videokan sendiri. Lalu jadilah video berdurasi 3 menit itu !! J kalau mau lihat klik link ini yaa...  : http://youtu.be/KMtc8tDCG8g 
Perjuangannya belum  selesai sampai disitu.. waktu sudah menunjukkan jam 12 malam.. sedangkan video baru saja selesai dibuat. Video tersebut harus diupload ke Youtube ! pertama-tama dari handphone mengandalkan bb papa. Dicoba 3 kali gagal terus. Waktu sudah menunjukkan jam setengah 1. Waduh, jangan sampai kejadian kemarin terulang.. Ga boleh nyerah.. akhirnya buka notebook dan kirim lewat kabel data. Waktu untuk mengupload videonya pun butuh waktu. Semuanya selesai jam 2 pagi. Mata ngantuk, kening sakit, dan badan sakit-sakit. Tapi setidaknya bisa tidur dengan tenang J dan ternyata hari minggunya pagi-pagi ada pelayanan IMPA karena kakak layan yang satu pospel denganku ga masuk. Mau ga mau harus masuk ! tetapi bersyukur banget dikasih kekuatan masih bisa ngajar.. walaupun siangnya teler langsung hahaha..
Seminggu pun berlalu dan optimis selalu ada di hati. Percaya Tuhan pasti memberikan yang terbaik. Tapi tetap aja deg-degan. Karena saya terlambat beberapa jam. Dan saat saya melihat video yang orang lain buat mulai ada pemikiran negatif dipikiran saya. Rata-rata mereka memperlihatkan video yang bagus dan menampilkan wajah. Berbeda dengan video saya yang sangat sederhana dan suara saya yang cukup kecil kedengarannya. Tapi kata tidak boleh menyerah selalu ada di hati.. sampai suatu hari teman saya Melly menyampaikan bahwa sudah ada balasan dari team MRCA untuknya! Wah saya sangat senang mendengarnyaa.. sekaligus deg-degan.. apakah saya juga akan diterima ?
Teman saya mengingatkan saya pada ayat yang sangat indah 1 Petrus 5 : 7 (thank you so much rena.. kamu dipakai Tuhan untuk menguatkan aku hari itu.. J )
Akhirnya, saya beranikan juga membuka email dari tab melly dan yaaaaa adaaaaa !! saya dan melly akan bertemu dengan Merry Riana dan Pak Alva secara langsung untuk seleksi tahap akhir !! Puji syukur kepada Tuhan...
Kami pun bersiap-siap mempersiapkan diri sebaik mungkin dan berdoa.. Minta doa restu dan nanya-nanya jalan kepada orang tua, teman-teman, dan pihak team MRCA yaitu Sri J terima kasih banyaaaak !
Terus apa aja yang kita lakukan di seleksi tahap akhir alias di interview langsung oleh Merry Riana dan Pak Alva ?

Tunggu cerita selanjutnyaaa...... J J    
Unknown

Orang kerap memberi saran, "just be yourself" atau "jadilah diri sendiri". Kedengarannya memang gampang, tapi bagaimana caranya? Nah, itu yang susah. Robert Kelsey, penulis buku What's Stopping You Being More Confident?, mengungkapkan bahwa menerima diri sendiri adalah langkah pertama bagaimana kita bisa menjadi diri sendiri. Tidak hanya itu, ada lima langkah lainnya yang patut dicoba.

1. Menerima diri sendiri apa adanya
Kata Robert, langkah ini menjadi penting dan berada di urutan pertama karena membenci diri sendiri tidak pernah ada baiknya. Langkah ini ada di urutan pertama agar kita bisa menentukan poin-poin penting menemukan kelebihan yang ada di dalam diri. Ada orang yang butuh waktu bertahun-tahun untuk menemukannya, ada juga yang mencoba terus dan fokus sehingga bisa lebih cepat menemukan kelebihan dalam dirinya.

Dalam prosesnya bisa dibilang masa uji coba, seringkali kita trial and error dengan pengalaman. Dari sana kita bisa berhadapan pada kondisi di mana kita harus menerima diri sendiri. Jika sudah berhasil rasanya akan lebih nyaman, ikhlas, dan jauh dari rasa stres.

2. Jangan mengeluh
Tidak populer sewaktu di sekolah? Abaikan. Jangan menaruh perhatian dan berkeluh-kesah akan hal yang tidak penting. Lebih baik beri kesempatan pada diri sendiri untuk bertumbuh dan menentukan batasannya sendiri. Anda yang dulu tidak akan sama dengan Anda 15 atau 35 tahun setelahnya. Jadi belajar dari kesalahan dan teruslah melangkah menjadi lebih baik.

3. Berhenti menyiksa diri sendiri
Membandingkan diri dengan orang lain itu sama artinya dengan menyiksa diri. Berhentilah dan lihat kelebihan yang ada. Karena apa yang menjadi kelebihan orang lain belum tentu cocok untuk kita. Biarkan orang menjadi dirinya sendiri, dan Anda menjadi diri Anda sendiri juga. Tidak ada gunanya iri atau cemburu dengan apa yang orang lain miliki. Menjadi jujur akan memberi efek positif pada kepribadian, dan itu penting.

4. Kita tidak akan bisa menyenangkan semua orang
Perlu dicatat bahwa kita tidak akan bisa membuat semua orang senang dengan kita, tentunya ada satu atau dua yang akan membenci kita. Bahkan ada orang yang membenci tokoh-tokoh besar seperti Dalai Lama atau Aung San Su Kyi, meskipun ia juga sangat dikagumi orang lain. Hal pentingnya, berhentilah berusaha untuk selalu tampil seperti yang diinginkan orang lain hanya untuk membuat mereka senang. Tapi jadilah apa adanya, dan biarkan mereka menerima Anda demikian adanya. Berpura-pura menjadi orang lain untuk bisa diterima hanya akan melelahkan Anda saja.

5. Menerima hal negatif yang ada dalam diri
Ketika ada seseorang yang tidak suka dengan Anda, terimalah dan jangan bereaksi berlebihan. Menurut Robert, memang pada kenyataannya akan ada satu atau dua orang yang merasa insecure atau tidak menyukai keberadaan Anda, tapi biarkan saja, jangan terlalu diambil hati. Tetap fokus meningkatkan kemampuan diri menjadi lebih baik.

6. Sediakan waktu khusus untuk menemukan diri sendiri
Waktu khusus ini bisa dibilang sebagai "me-time", atau waktu menyendiri tanpa ada orang lain. Tujuannya bukan berarti senang-senang sendiri, tapi gunakan untuk menemukan apa yang sebenarnya Anda inginkan dan butuhkan. Kesibukan dengan pekerjaan, keluarga, dan teman, kadang membuat kita lupa menyediakan waktu untuk diri kita sendiri.

Secara sederhana, menjadi jujur dan mencintai apa yang kita lakukan akan membuat Anda menjadi diri sendiri dan pribadi yang menyenangkan buat orang lain.


Sumber: Kompas.com
Gambar: dari berbagai sumber
Unknown

Janice and Sonia Lee, also known as“Jayesslee,” are 24-year old twin sisters, born and raised in Sydney, Australia. Always having a creative flare, they explored the field of arts and design straight out of high school, but it did not take long for them to realise their greatest passion was in music. Janice and Sonia are inspired to sing and write about their personal experiences, or the stories of those who have impacted their lives. They aspire to be artists who send out a strong message of hope and freedom through their music. 

Janice and Sonia Lee, yang dikenal sebagai "Jayesslee" adalah kembar yang berumur 24 tahun, lahir dan tumbuh di Sydney, Australia. Selalu memiliki bakat kreatif , mereka mengeksplorasi bidang seni dan design langsung dari sekolah menengah atas, tapi tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka untuk menyadari passion terbesar mereka adalah Musik. Janice dan Sonia terinspirasi bernyanyi dan menulis tentang pengalaman pribadi mereka , atau cerita mereka yang membawa pengaruh pada kehidupan si kembar ini. Mereka bercita-cita menjadi seniman yang mengirimkan pesan kuat harapan dan kebebasan melalui musik mereka.

Jean says: The first time i knew  Jayesslee was from Youtube (of course..) i was watching Payphone by Maroon 5 then i saw another video clip then i curious and found Jayesslee - Payphone Cover . and realise .. They are awesome ! 

Check it out :)

 

See you next time ! bye :)

Label: 0 komentar | edit post